PERUT: Kilang Minyak bagi Tubuh
Setelah selesai menyantap makanan, mungkin kita tidak
akan memikirkannya lagi. Namun setelah kita beranjak dari meja makan, pekerjaan
yang berlangsung di perut kita baru saja dimulai. Proses ini akan berlangsung sembilan
jam, atau satu hari, atau bisa juga hingga dua hari, baru akhirnya makanan yang
kita santap sepenuhnya tercerna. Dalam proses ini, lambung dan usus halus akan
menguraikan makanan menjadi molekul sehingga lapisan tipis di dinding usus
halus dapat menyerapnya.
Setelah itu, nutrisi yang penting bagi tubuh yang akan
digunakan sebagai sumber energi oleh seluruh sel kita, dapat masuk ke dalam
aliran darah. Lalu, bagian ujung usus halus akan mendorong sisa air dalam makanan
kita ke usus besar. Di sini, air akan diserap dan dialirkan ke pembuluh darah
agar tubuh kita terhidrasi. Prosesnya tampak jelas, tapi tugas mencerna makanan
ini bergantung pada harmonisasi kontraksi otot, sekresi zat kimia, dan sinyal
elektrik di jalur pencernaan sepanjang sembilan meter itu. Banyak yang dapat
kita lakukan untuk membantu proses panjang ini.
1) Ikuti Ritmenya
Makan terburu-buru tidak cocok dengan tempo kerja
perut yang merayap. Nikmati makanan.
Manfaatkan koneksi ajaib antara pikiran dan tubuh kita. Rangsangan aroma dan
bentuk makanan yang ada di hadapan kita dapat membuat proses pencernaan mulai
bekerja. Otak akan menangkap rasangan tersebut dan mengirimkan sinyal ke
organ-organ pencernaan agar mulai memproduksi zat kimia yang membantu
menghancurkan makanan. Kunyah makanan hingga
lumat agar perut kita tidak perlu bekerja keras untuk menghancurkannya. Makan perlahan untuk mengurangi udara
yang masuk ke perut sehingga membuat perut bergas, kembung, dan sakit.
2) Rawat Penghuninya
Bakteri baik dalam perut memanfaatkan serat,
karbohidrat yang tidak dapat dicerna, sebagai sumber utama makanan mereka.
Jadi, banyak makan buah dan sayur, serta
biji-bijian utuh, seperti oat, jelai,
gandum utuh, dan popcorn. Serat juga
dapat memperlancar jalannya makanan di dalam perut hingga ke pembuangan. Perempuan dewasa sebaiknya mengonsumsi
lebih dari 20 gram serat per hari; pria setidaknya 30 gram. Namun sekali
lagi, makanlah perlahan. Meningkatkan asupan serat terlalu cepat dapat
menimbulkan kembung dan gas dalam perut.
3) Hormati Pendapatnya
Setiap mesin, bahkan yang dibuat masal sekalipun,
memiliki ciri khas masing-masing. Jika
makanan tertentu membuat kita sakit perut, hindarilah. Oknum penyebab sakit
perut: makanan asam, pedas, dan berlemak; minuman berkafein dan berkarbonasi;
cokelat; dan bawang. Produsen gas
ternama antara lain buncis, bawang bombai, dan sayur-mayur seperti kembang kol, kubis, dan lobak (Sayuran ini
kaya nutrisi yang penting bagi tubuh, jadi jangan menjauhinya, nikmatilah
mereka dalam porsi kecil.) Makanan olahan rendah kalori dan yang mengandung
pemanis buatan (terutama sorbitol) juga memproduksi gas dalam perut.
4) Kurangin Bobotnya
Orang yang kelebihan berat badan, lebih rentan
terserang sakit perut. Berapapun berat badan kita, berolahragalah secara
teratur untuk meredakan stres pada perut. Dalam penelitian yang melibatkan 983 orang
dalam program pengurangan berat badan dikatakan: Semakin banyak aktivitas fisik yang dilakukan tiap minggu, semakin
berkurang pula gejala-gejalan sakit perut yang mereka derita. Targetkan
setidaknya 20 menit aktivitas fisik moderat setiap hari.
*Bagian 1
(Pernah dimuat di majalah Prevention Indonesia Edisi Maret 2012)
(Pernah dimuat di majalah Prevention Indonesia Edisi Maret 2012)
Komentar
Posting Komentar