#1Puan1Pekan Gloria Allred

Tangkapan layar dari dokumenter Seeing Allred (2018)


Seperti puan sebelumnya, Gloria Allred juga penyintas. Korban perkosaan ini bertansformasi menjadi penyintas dan kemudian pembela hak-hak perempuan sebagai pengacara.

Pertama kali tahu kisah hidup Gloria dari dokumenter Netflix. Di situ sutradara mengikuti si pengacara ke berbagai negara bagian AS dan merekam Gloria bekerja mendampingi korban kasus-kasus pelecehan, perkosaan, dll. Ditampilkan pula hasil wawancara dengan Gloria dan orang-orang terdekatnya. Dokumenter ini juga kaya dengan cuplikan berita dan potongan video yang menampilkan Gloria.

Perjalanan karier Gloria sudah mencapai 4 dekade, mulai dari aktivis feminis hingga kini sebagai pengacara terkenal yang menangani kasus-kasus kontroversial.

Tampil di media cetak dan televisi merupakan salah satu strategi Gloria memenangkan kasus atau mendapatkan keadilan bagi klien yang diwakilinya. Strategi ini mendatangkan tuduhan mencari panggung, memanipulasi publik, dan cap pemeras pesohor dalam kasus-kasus pelecehan seksual.

Namun, dia bukan hanya mengurusi kasus yang mendapat sorotan publik. Gloria bisa dengan sabar mendampingi klien mendatangi kantor pencatatan pernikahan setiap hari Valentine sebagai bentuk gugatannya terhadap larangan pernikahan gay dan lesbian. Dia juga menggugat banyak kebijakan pemerintah dan kebiasaan dunia usaha yang tidak berpihak pada perempuan. Mulai dari harga laundry yang memahalkan blus dari kemeja, larangan masuk ke ruang sauna tanpa busana untuk perempuan di klub yang hampir semua anggotanya laki-laki, perbedaan buku menu di restoran yang tidak menampilkan harga untuk tamu perempuan, hingga kategorisasi mainan berdasarkan gender.

Di usia ke-79, Gloria masih memegang kasus besar. Terakhir dia memperjuangkan agar korban-korban Jeffrey Epstein bisa mendapatkan ganti rugi dari kekayaan properti si biliuner yang gagal disidangkan karena bunuh diri di penjara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Joko Pinurbo dan Makna Rumah dalam Personifikasi Kulkas, Ranjang dan Celana

Rahim dan Kepahitan Perempuan dalam Patiwangi Karya Oka Rusmini

Puisi-puisi Norman Erikson Pasaribu dan Pentingnya Keragaman dalam Sastra Indonesia