Makan Cerdas



Makan sehat atau makan cerdas, mana yang lebih enak dilakukan? Kesibukan, tuntutan sosial, dan keterbatasan fasilitas kadang membuat kita sulit makan sehat. Kalau begitu pilihannya adalah makan cerdas.

  1. Usahakan 2x makan sehat atau masakan rumah. Sekitar 50% makanan yang masuk sebaiknya sehat.
  2. Jangan diet kalau tidak yakin maunya apa: turun berat atau menghindari penyakit? Tiap diet beda fungsinya.
  3. Keputusan makan atau tidak ditentukan oleh perut, bukan mata atau otak.
  4. Dengarkan perut, kalau lapar makan, kalau tidak lapar jangan makan.
  5. Jangan mendengarkan mata yang bilang makanan itu enak, atau piring belum bersih, kalau sudah kenyang ya berenti.
  6. Jangan mendengarkan otak yang bilang jangan makan karena kemarin sudah makan banyak, kalau lapar ya makan.
  7. Asah kemampuan mengenali lapar perut. Kalau mendengarkan perut, berat badan lebih mudah dikontrol.
  8. Makanan bukan hadiah, makanan adalah obat lapar. Bukan pula obat kedinginan, kepanasan, atau obat stres.

(hasil rajin nguping wawancara media dengan si bos yang kemudian jadi bahan ngetwit di @shapeindo)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Joko Pinurbo dan Makna Rumah dalam Personifikasi Kulkas, Ranjang dan Celana

Rahim dan Kepahitan Perempuan dalam Patiwangi Karya Oka Rusmini

Puisi-puisi Norman Erikson Pasaribu dan Pentingnya Keragaman dalam Sastra Indonesia