setelah delapan tahun menjadi wartawan

saya beruntung bisa menjalani profesi ini. profesi yang membuat saya bisa melakukan hobi menulis dan membaca. setelah delapan tahun, kesimpulan saya cuma dua:

1) industri ini tidak menghargai waktu para pekerjanya, dan

2) perusahaan media adalah perusahaan yang tidak ramah dengan perempuan, terutama yang sudah punya anak.

kesimpulan ini jangan terlalu diambil hati dan diseriusi. itu hanya kesimpulan subyektif saya yang pengalamannya hanya sebegitu. pasti banyak wartawan perempuan yang nasibnya jauh lebih baik dari saya, yang bisa dengan santai bekerja sambil merawat anak di rumah, yang tidak perlu menjalani deadline hingga subuh menjelang, yang tidak perlu membuang waktu akhir pekan untuk liputan.

meskipun mungkin juga emosional, kesimpulan yang subyektif ini membuat saya berpikir: mungkin sudah saatnya saya berganti profesi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Joko Pinurbo dan Makna Rumah dalam Personifikasi Kulkas, Ranjang dan Celana

Rahim dan Kepahitan Perempuan dalam Patiwangi Karya Oka Rusmini

Puisi-puisi Norman Erikson Pasaribu dan Pentingnya Keragaman dalam Sastra Indonesia